Beberapa hari ini saya terus diingatkan untuk mengakhiri dengan baik! Saya pikir bukanlah hal yang kebetulan saya diingatkan mengenai hal ini beberapa hari ini, karena sebagai seorang Kristen saya percaya bahwa tidak ada yang kebetulan :).
Dalam satu saat teduh saya, saya diingatkan dengan ayat dari Pengkotbah 7: 8-9 yang berkata demikian: Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
. Lalu, dalam ibadah pemuda membagikan ayat ini kepada teman-teman pemuda yang termasuk juga mengingatkan saya pribadi. Yang pasti ketika membaca dan merenungkan ayat ini saya terus menanyakan diri saya "Tuhan sudahkan aku mengakhiri dengan baik?" Atau jangan-jangan kita adalah orang-orang yang hanya memulai disana-sini tanpa berpikir untuk mengakhiri dengan baik?
Saya tahu bahwa tidak kebetulan juga ayat ini mengingatkan saya ketika saya sedang mengakhiri banyak hal, mengakhiri studi saya sebagai mahasiswa, mengakhiri kehidupan berasrama dan hidup dengan komunitas saat ini, mengakhiri pelayanan saya di tempat ini termasuk di pemuda gereja (yang pasti kalau Tuhan mau saya akan terus melayani di tempat yang lain yang Tuhan inginkan), ketika saya akan mengakhiri berbagai hal ini. Lalu yang terus terngiang di dalam benak saya adalah satu pertanyaan ini "Tuhan sudahkah aku mengakhiri dengan baik?"
Mungkin seringkali kita merasa bangga dengan kesuksesan kita, berapa kali kita berhasil membuat orang lain senang, dengan segala keberhasilan kita, namun apakah kita mengakhirinya dengan baik?
Ketika Tuhan sudah memulai pekerjaan yang baik di dalam kita, apakah kita sudah menjadi pribadi yang setia hingga akhirnya?
Sungguh ketika saya melihat ke belakang, menilik kembali kepada apa yang sudah saya kerjakan, saya mengakui bahwa saya malu terhadap Tuhan dan terhadap diri saya sendiri ketika saya mendapati bahwa saya pada akhirnya tidak mengakhiri dengan baik.
Ada begitu banyak hal di masa lalu yang saya isi denga serentetan daftar keluhan saya, seonggok kemarahan dan emosi, begitu banyak waktu yang terbuang, berbagai macam kemalasan dan hal-hal lain yang tentu akan memengaruhi masa depan dan bagaimana saya mengakhiri sesuatu.
dalam hal ini saya setuju dengan pepatah yang mengatakan bahwa "penyesalan selalu datang terlambat", ya...karena memang demikian adanya. Namun, ketika ini sudah mendekati akhir saya tidak ingin mengisinya dengan semua itu, saya ingin adanya perubahan untuk membuat akhirnya menjadi lebih baik.
Dari pengkotbah ini saya juga diingatkan bahwa ternyata untuk mengakhiri kesabaran itu butuh kesabaran, butuh ketekunan, kita tidak dapat mengakhiri sesuatu dengan baik ketika kita mengisi prosesnya dengan kemarahan, emosi, mudah menyerah dan kemalasan. Sayangnya, saya merasa bahwa saya telah melakukan hal-hal ini di waktu yang lalu.
Bahkan acap pertanyaan ini muncul dalam benak saya "Tuhan, haruskah aku mengakhirinya sekarang?" karena saya merasa bahwa apa yang saya kerjakan masih kurang, saya merasa bahwa saya belum mengakhiri dengan baik sementara waktu yang saya punya terbatas, saya belum melakukan bagian saya sepenuhnya namun saya sudah kehabisan waktu?Pertanyaan-pertanyaan inilah yang terus berputar-putar dalam benak dan pikiran saya. Kalau saja saya bisa mengulang masa lalu.
Namun yang pasti,dari semuanya ini saya belajar, belajar untuk mengucap syukur untuk waktu yang sudah lalu, mengucap syukur untuk setiap pekerjaan yang Tuhan percayakan untuk saya dan mengucap syukur bahkan untuk masa-masa sulit untuk tiba pada garis akhir.
dari hal ini juga saya belajar dan tahu betapa sulitnya untuk menjadi setia. Ketika Tuhan memulai sesuatu yang baik (yang pasti Dia akan memulai hal yang baik di dalam kita) maka belajar untuk menjadi setia sampai akhirnya. Karena bagaimanapun harus diakui bahwa memulai lebih baik daripada mengakhiri. Untuk memulai, kita hanya perlu satu langkah, namun untuk bisa mengakhiri maka kita perlu ratusan bahkan ribuan langkah. Ketika kita memulai sesuatu, maka langkah pertama kedua mungkin kita tidak menemukan sesuatu yang sulit, namun ketika kita melangkah semakin jauh maka kita akan mendapati begitu banyaknya kesulitan, begitu banyaknya tantangan dan kesusahan, menemukan betapa banyaknya orang yang tidak dapat bekerjasama dengan kita, mendapati betapa banyak hal yang kita harus bisa tangani dan lalui, mendapati bahwa kita kadang berada dalam titik jenuh dan ingin menyerah. Namun, yang Tuhan inginkan adalah kita memilih untuk taat dan setia, Tuhan mau kita bisa menjadi pribadi yang bisa bertahan dalam kesulitan, menjadi pribadi yang kuat sehinga pada akhirnya kita dapat mengakhiri dengan baik.
Selamat berjuang dan tetaplah setia hingga Anda tiba pada garis akhir dengan baik!
Selamat melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan mengakhiri dengan baik!
"Ku berjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia" *Tetap setia
Engkau Telah memulai pekerjaan yang baik di dalamku dan aku rindu untuk mengakhiriNya dengan setia
*download lagunya di sini :)
tetap semangat ya nang..setiap hal baik yg kita lakukan dan perjuangkan pasti membawa dampak,walau kita tidak mampu melihatnya saat ini..
BalasHapusharapannya sih gitu rik..
BalasHapusdoakan ajalah..:)